Artikel

Aplikasi ATLAS Menambah Dua Fitur Audit

(Sumber P2PK)

JAKARTA  31/12/2018 PPPK.   Pusat Pembinaan Profesi Keuangan kembali meluncurkan aplikasi ATLAS, sebuah perkakas audit berbasis Microsoft Excel untuk kantor akuntan publik. ATLAS versi terbaru ini mengakomodasi tahapan respons risiko (risk response) dan pelaporan (reporting) dalam audit. Secara resmi, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Bhimantara Widyajala meresmikan peluncuran itu di Aula Gedung Notohamiprojo Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (5/12/2018) didampingi para pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) termasuk Dewan SPAP, akuntan senior Theodorus Tuanakotta, para pejabat Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK), dan akuntan publik dari kantor-kantor akuntan publik. Fitur aplikasi ini bertambah kaya setelah sebelumnya di November 2017, ATLAS diperkenalkan dengan fitur penaksiran risiko (risk assessment)-nya.

Dalam paparan utamanya, Plt. Kepala PPPK mengatakan bahwa tujuan ATLAS adalah untuk membantu akuntan publik dan KAP dalam memenuhi standar audit.  Pemenuhan standar profesional tersebut terekam dalam kertas kerja audit yang dalam pengawasan yang dilakukan oleh Menteri Keuangan merupakan dokumentasi yang diperiksa oleh PPPK. 

“Program ini (dimaksudkan) untuk membantu para praktisi di industri akuntan publik untuk dapat memenuhi standar audit yang berlaku. Dengan mengimplementasikan ATLAS ini, maka akan makin sedikit yang kena sanksi,” tutur Bhimantara. 

Ia menambahkan bahwa aplikasi ini masih akan terus berkembang. Rencananya, pengembangan berikutnya adalah penambahan fitur yang dapat digunakan untuk semua jenis industri dan dapat digunakan untuk pelaporan keuangan konsolidasi. Selain itu juga diupayakan agar aplikasi ini dapat lebih ramah-pengguna antara lain dengan memanfaatkan pangkalan data Microsoft Access yang menyediakan fitur pengisian formulir yang lebih muda diisi. 

Seiring dengan pengembangan yang dilakukan terus menerus, aplikasi ini diharapkan dapat digunakan oleh semua level pengguna, mulai dari staf pemula hingga rekan akuntan publik. Bhimantara juga berharap agar terjalin kerja sama antara praktisi dan akademisi untuk berbagi kiat praktik audit berbasis risiko yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Menyambut baik aplikasi ini, peserta lokakarya meminta agar PPPK membuat panduan penggunaan apli

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *